Langkah Mudah Memulai Percakapan>>> Banyak
orang yang masih merasa sungkan atau malu untuk memulai pembicaraan
dengan orang yang belum mereka kenal sebelumnya. Ini adalah hal yang
jamak terjadi di masyarakat modern.
Alasan terutama adalah karena takut untuk menghadapi kemungkinan adanya
penolakan sosial ketika akan memulai sebuah percakapan. Padahal, dengan
mau berusaha dan berkenalan dengan orang lain, hal itu bisa memberikan
sebuah perubahan dalam hidup seseorang, secara sosial dan profesional.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk memulai percakapan dengan orang yang belum Anda kenal.
1. Gunakan bahasa tubuh yang tepat.
Bahasa tubuh bisa jadi hal yang natural, insidental, atau tertata, dan
ini adalah bahasa yang paling mudah dimengerti. Sebelum Anda mengatakan
sesuatu secara verbal, Anda bisa memecahkan kekakuan suasana dengan
bahasa tubuh yang bisa diartikan oleh pihak lain sebagai orang yang
mudah akrab dan terbuka.
Bahasa tubuh yang bisa menyatakan hal ini antara lain adalah senyuman
dan tidak menutup tubuh Anda dengan lengan bersilang. Salah satu cara
lain untuk terlihat sebagai orang yang bersahabat adalah untuk mencoba
bicara dengan intonasi suara yang tenang, percaya diri, dan santai.
Ketimbang suara yang bicara terburu-buru, seperti orang panik, atau
menghela napas, atau menjawab sapaan dengan ‘hai’ yang terkesan berat
atau bosan.
Akan menjadi hal yang sulit ketika Anda bertemu dengan orang yang
berbahasa tubuh tertutup. Karena ini bisa menjadi 2 hal, yakni bahwa
mereka adalah orang yang takut untuk memulai percakapan, atau memang
mereka tak suka bergaul. Anda bisa jadi orang yang membantu orang, atau
bisa jadi orang yang mengganggu. Tapi, tak ada salahnya untuk mencoba
bersikap baik, kan?
2. Mulailah dengan pertanyaan terbuka
Pertanyaan langsung dan tertutup seperti “Apa kabar?” bisa menyesatkan.
Karena orang akan cenderung menjawab “Baik.” Setelah itu, sering
percakapan berubah menjadi sunyi. Di langkah permulaan ini, Anda harus
mencoba untuk memberikan pertanyaan yang jawabannya lebih dari dua kata.
Misalnya; “Apa hal terbaik dari akhir pekan kemarin?” ketimbang
“Bagaimana akhir pekannya? Seru?” Atau “Bagaimana pengalaman bekerja di
perusahaan ini?” ketimbang “Sudah berapa lama kerja di sini?”
3. Gunakan jawaban mereka kembali
Pendongeng yang baik tak sama dengan pemulai percakapan yang baik.
Pendongeng memonopoli percakapan, hasilnya bisa baik atau buruk,
sementara ahli percakapan akan mendengarkan dan bertanya hal-hal yang
tepat ketika terdapat kesempatan. Anda bisa membuat percakapan terus
berlangsung tidak hanya dengan mengganti subyek atau bertanya hal lain.
Namun, dengan mengucapkan kembali perkataan mereka, atau menggunakan
jawaban mereka dan mengubahnya menjadi pertanyaan baru. Melakukan hal
ini akan memberikan impresi bahwa Anda mendengarkan, berempati, dan
terhubung kepada orang ini. Plus, hal ini akan membawa si orang yang
sedang bercerita lebih mendalam ke topik yang sedang diperbincangkan.
4. Berikan kontrol percakapan kepada lawan bicara
Ketika memulai pembicaraan, Anda dianggap menyetir dan mengontrol
pembicaraan tanpa terlihat terlalu bersemangat. Hingga titik ini, Anda
seharusnya sudah menempatkan si lawan bicara sebagai pembicara utama,
dan Anda sebagai pendengar. Keuntungan dari keadaan ini adalah, si lawan
bicara akan mengingat pembicaraan sebagai percakapan yang menyenangkan
bersama Anda.
Seperti kita ketahui, topik pembicaraan paling menarik adalah ketika
kita membicarakan tentang diri kita sendiri. Topik pembicaraan favorit
kedua adalah berita yang sedang hangat jadi bahan perbincangan. Maka,
ketika Anda membuat mereka bicara dan merasa senang dengan pembicaraan,
Anda tak akan terlalu sulit menjaga alur pembicaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar